Kongres Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Se-Aceh yang dilaksanakan di Gedung Pendidikan dan Pelatihan (Diklat) Lapang, Meulaboh, Aceh Barat, Minggu (22/3) malam pukul 21.30 WIB berlangsugn ricuh. Akibatnya, seorang mahasiswa bonyok dihajar peserta lainnya, sehingga terpaksa dilarikan ke Instalasi Gawat Darurat (IGD) Rumah Sakit Cut Nyak Dhien Meulaboh.
Mahasiswa yang menjadi korban dalam penyerangan ini yakni Heri Apriansyah (22) yang tercatat sebagai mahasiswa Sekolah Tinggi Agama Islam (STAIN) Teungku Dirundeng Meulaboh, Aceh Barat. Hingga Senin (23/3), ia masih dirawat di ruang perawatan saraf rumah sakit setempat karena luka parah yang ia alami. Sementara itu, enam orang mahasiswa yang diduga sebagai pelaku penyerangan dalam insiden ini, juga telah ditangkap polisi dan diamankan di Mapolres Aceh Barat.
Informasi diperoleh Serambi, sebelum penyerangan terjadi, para peserta Kongres yang berlangsung sejak Kamis (19/3) dan dibuka Wagub Aceh, Muzakir Manaf itu, membahas penyusunan tata tertib pemilihan Koordinator BEM Se-Aceh. Menjelang malam, suasana terus memanas. teriakan dan luapan emosi mewarnai jalannya kongres, bahkan beberapa peserta terlibat adu mulut. Heri Apriansyah dari STAIN Teungku Dirundeng yang memimpin sidang pun menjadi sasaran pemukulan oleh sekelompok mahasiswa yang mengikuti kegiatan ini.
Tak terima terhadap pemukulan itu, keluarga Heri melaporkan kasus penyerangan ini ke Mapolres Aceh Barat dan meminta kasus ini diusut. Polisi kemudian menahan enam orang pelaku yang diduga melakukan penyerangan terhadap Heri. Kongres BEM Se-Aceh itu pun terhenti total. Seluruh peserta yang mengikuti kegiatan ini dilaporkan langsung kembali ke daerah masing-masing.
“Kasus ini masih kami selidiki, dengan memintai keterangan dari enam mahasiswa yang diduga melakukan pemukulan,” kata Kapolres Aceh Barat, AKBP Faisal Rivai SIK, didampingi Kasat Reskrim, AKP Aris Kurniawan, Senin (23/3).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Terimakasih Atas Komentar Anda